Kisah Inspiratif : Mempunyai Tapi Tidak Memiliki
Kisah Inspiratif : Mempunyai Tapi Tidak Memiliki
Penulis Asli : Tidak Diketahui.
Ini cerita pengibaratan. Kisah dua orang sahabat, sebut saja Si Ambo dan Si Beddu. Si Ambo dan Si Beddu mempunyai uang 1juta yang biasa mereka dapatkan. Uang Si Ambo semuanya di tabung ke rekeningnya. Sedangkan Si Beddu menggunakan uangnya untuk mengajak anak-anaknya jalan-jalan dan makan diluar hingga menghabiskan sekitar 400ribu, lalu ia memberikan kepada orangtua dan sedekah ke orang-orang yang membutuhkan sekitar 200ribu, dia pun menabung hanya 300ribu dan dipegang nya hanya 100rb buat isi minyak bensin tuk ketika mau kemana-mana.
Suatu hari Si Ambo dan Si Beddu bertemu. Mereka pun bercerita dengan asyiknya. Si Ambo mulai membuka pembicaraan tentang uang 1jt yang mereka dapatkan.
Si Ambo : "uang itu aku tabung semua, jadi saldo rekeningku selalu ada, akan aku gunakan nanti ketika ada hal mendesak atau darurat. Mana tau aku sakit atau kena musibah. Kalau kamu berapa tabunganmu? Sepertinya kamu boros sekali."
Si Beddu masih tersenyum saja mendengar ucapan Si Ambo. Lalu Si Ambo masih melanjutkan ceritanya.
"Aku selalu begitu, ketika dapat uang itu langsung aku tabung, karena sering aku merasa takut kalo gak ada tabungan, takut ntar ada hal-hal yang darurat aku malah gak punya uang tuk membayarnya. Kamu koq diam aja? Bener kan yang aku bilang kita tu harus punya tabungan kan?"
Si Beddu akhirnya mulai bicara soal dirinya.
"Tabunganku dikit aku hanya menyisihkan 300ribu tuk ditabung dari 1jt yang kita dapatkan itu. Aku selalu gunakan uangku tuk menyenangkan anak istriku, mengajak mereka makan diluar, dan aku tak lupa berbagi kepada orangtua dan yg membutuhkan walau sedikit. Memang banyak yang bilang kami boros, tapi menurut kami itu gak boros, tapi menikmati uang yang kita punya. Bukan punya tapi tak dinikmati lalu uang itu habis juga buat berobat atau hal-hal darurat."
Si Ambo yang mendengar hal itu langsung memotong cerita Si Beddu dengan semangat.
"Lalu gimana kalo nanti akhirnya kamu kena musibah, uangmu mana cukup. Gimana kalau kamu atau anak istrimu sakit, gimana bayarnya kalo tabunganmu cuma segitu??"
Si Beddu tersenyum langsung tepuk pundak Si Ambo dan berkata:
"Jika anak istrimu bahagia insyaAllah sangat jarang sakit. Jika harta mu kau sedekahkan insyaAllah gak akan datang kepadamu musibah. kau kan dijaga karena sedekahmu. Jika kau yakin bahwa Allah sebaik-baik memberi rezeki dan cobaan, maka pasti semua ada jalan keluar, yang penting kau Yakin dan berpegang teguh hanya kepada Allah. Kalau kau takut dan sudah mempersiapkan datangnya musibahmu, maka kau merasa kau sendiri yang diandalkan dalam menangani musibah. Itu namanya......ah sudahlah.. intinya prinsip kami adalah punya itu dinikmati, bukan disimpan lalu habis karena terpaksa dikeluarkan, yakini Allah sebaik-baik memberi rezeki dan jangan takut akan hari esok, kalau kau sudah takut, itu artinya kau sudah lupa ada Allah yang Maha Kaya Maha Mengetahui hambaNya."
Si Ambo pun terdiam. Si Beddu pun berlalu pergi dengan senang dan tersenyum. Lalu Si Ambo pun sadar selama ini dia jarang sekali mengajak anak istrinya jalan-jalan atau makan diluar karena dianggap pemborosan. Tapi dia tidak sadar bahwa uangnya juga selalu berkurang tuk hal-hal yang harus terpaksa dikeluarkan. Tah itu sakit, kendaraan rusak, ada aja sesuatu yang harus mengeluarkan uangnya.
Tapi dia kembali ingat kalau Si Beddu itu sangat jarang sakit selalu happy, anak dan istrinya juga bahagia jarang sekali sakit. Sangat jarang terlihat banyak masalah, seperti semua nya mudah. Mungkin itu yang dinamakan keberkahan dan rezeki mengalir deras karena rezeki yang datang kita alirkan kembali kepada orang-orang yang tersayang.
Si Ambo pun mulai sadar bahwa yang dia punya jarang dinikmati. Lalu dia mulai takut kalau tiba-taiba ajal datang, dia gak sempat melakukan ini itu, sedekah untuk orangtua dan yang membutuhkan, dan dia tidak membawa apapun yang selama ini ia simpan. Si Ambo pun berniat akan mulai berbenah diri dan tidak akan takut lagi karena Allah akan dihadirkan disetiap langkahnya. Karena selama ini ia sering takut, ia lupa kalau ada Allah yang Maha Kaya, Maha Kuasa, Maha Memberi lagi Maha Penyayang.
NB :
Note :
Artikel ini adalah Copas dari Group WA, entah tulisan siapa. Semoga bermanfaat.
Sekiranya penulis asli dari artikel menumukan artikel ini, dengan senang hati
mohon kontak saya di 081 327 087 397 agar saya bisa cantumkan nama Anda sebagai
penulis.
Post a Comment for "Kisah Inspiratif : Mempunyai Tapi Tidak Memiliki"